Kamis, 06 Juli 2017

Daya Beli Anjlok Korbankan Pebisnis Ritel, BEI: Sevel Tutup Tak Mampu Bertahan Dari Persaingan

Agen Judi Domino Online - Perlemahan daya beli masyarakat memang telah mengorbankan pebisnis ritel yang memiliki gerai Seven Eleven (Sevel/7-Eleven). Manajemen pengelola Sevel, PT Modernland Realty Tbk (MDLN) telah memutuskan semua gerai Sevel ditutup akhir bulan lalu.

Menurut Direktur Penilaian BEI, Samsul Hidayat, penutupan Sevel memang murni persiangan bisnis di tengah daya beli masyarakat yang anjlok. Bukan karena unsur tata kelola perusahaan (good corporate governance/GCG) lemah.

“Ini lebih karena risiko bisnis yang terjadi. Karena kan banyak bisnis lain (ritel). Jadi ada bisnis lain seperti ini,” jelas Samsul di Jakarta, Kamis (6/7).

Pernyataan Samsul ini disampaikan setelah, regulator pasar modal itu menerima kedatangan manajemen MDLN yang mengadu ke BEI. Pihak BEI pun meminta agar perseroan segera menggelar public expose.

Samsul menegaskan, kebijakan penutupan gerai Sevel memang berpengaruh ke pendapatan perseroan. Karena menjadi pendapatan terbesar perusahaan. Apalagi memang biaya bisnis gerai Sevel cukup mahal.

“Beban pada biaya memang cukup berat, seperti sewa, biaya infrastruktur persyaratan yang harus ditetapkan sebagai franchisee cukup gede ya,” kata dia.

Makanya, kata dia, ketika daya beli masyarakat anjlok, mereka terimbas risiko bisnis yang dihadapi. “Apalagi biaya mereka sebagian besar utang, melalui perbankan,” ujar dia.

Di tempat terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengakui daya beli masyarakat, karena memang masih terjadi perlambatan ekonomi. Apalagi selama ini konsumsi rumah tangga jadi penopang pertumbuhan ekonomi.

“Kalau ekspor impor berjalan, penghasilan orang membaik jadi tidak perlu stimulus khusus untuk menggerakkan ekonomi. Dan kalau ekonomi bergerak, juga melahirkan permintaan,” katanya, hari ini.

Bahkan Darmin enggan menyebut, kelesuan daya beli masyarakat membuat pebisnis ritel seperti Sevel tutup.

“Sebenarnya, ekonomi dunia sedang membaik walaupun tidak besar sekali. Jadi jangan terlalu risau. Kalau ada yang bilang sampai Sevel tutup, mungkin itu karena bisnis modelnya tak sesuai dengan bisnis model ritel di Indonesia,” kata dia. Agen Poker Online

0 komentar:

Posting Komentar