Minggu, 09 Juli 2017

Darmin-Sri Mulyani Tak Punya Konsep Genjot Pertumbuhan, Analis: Negara Besar, Tapi Kita Malah Kalah dari Negara Kecil

Agen Judi Poker Online - Analis ekonomi politik, Abdulrachim Kresno menyebut, kinerja menteri di pos ekonomi seperti Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sejauh ini tak bisa berbuat banyak meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Padahal, mereka berdua sudah cukup waktu untuk memperbaiki perlemahan ekonomi. Namun sayangnya, Darmin dan Sri Mulyani seolah tak punya konsep jelas membawa perekonomian Indonesia menjadi lebih baik.

Bahkan Darmin tak punya strategi jitu untuk menggenjot daya beli masyarakat yang saat ini tengah anjlok. Darmin malah menyerahkan perbaikan daya beli ke pemulihan ekonomi global, sehingga ekspor bisa meningkat dan diharapkan daya beli pulih. Pemerintah malah tak punya stimulus apa-apa untuk menggenjot daya beli.

“Kinerja pemerintah seperti itu membuktikan, bahwa Darmin Nasution dan Sri Mulyani sampai saat ini bahkan tidak punya konsep bagaimana caranya menggenjot pertumbuhan ekonomi. Itu sangat memalukan,” ujar Abdulrachim kepada Aktual.com, Minggu (9/7).

Pemerintah pun, kata dia, terkesan tak punya konsep untuk mengembangkan sektor-sektor unggulan dalam rangka perbaikan pertumbuhan ekonomi itu.

“Kalau begitu terus, bagaimana kita bisa unggul dari negara-negara lain, padahal kita unggul dari alamnya, budayanya, sumber daya alamnya, maupun sumber daya manusianya, beserta faktor-faktor ekonominya. Bagaimana planning pemerintah (untuk menggenjot perekonomian)? Sangat tidak jelas,” kritik dia.

Termasuk juga, kata dia, di saat nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat sedang melamah, mestinya pemerintah bisa mengambil keuntungan dari rupiah yang lemah.

“Padahal, Sri Mulyani itu sudah menjabat Menteri Keuangan selama satu tahun. Itu waktu yang sangat cukup untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi,” kata dia.

Darmin dan Sri Mulyani juga, kata dia, tak bisa meletakkan dasar-dasar perubahan struktur ekonomi dari hanya mengandalkan ekspor bahan mentah seperti CPO dan batubara menjadi ekspor hasil2 manufacturing.

“Makanya kita kalah dari Vietnam. Padahal kita negara besar. Vietnam sudah mengandalkan sektor manufaktur. Ekspor tekstilnya mencapai US$ 23,8 miliar, atau dua kali lipat ekspor tekstil kita yang hanya US$ 12 miliar,” tegas Abdulrachim. Agen Domino QQ Online

0 komentar:

Posting Komentar