Rabu, 15 Agustus 2018

Ketua MPR Minta BUMN Tak Monopoli Proyek Infrastruktur

Agen BandarQ Online - Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta pemerintah lebih mendistribusikan pembangunan infrastruktur, kepada pelaku usaha swasta besar, menengah dan kecil sehingga tak hanya dimonopoli badan usaha milik  negara (BUMN).

"Proyek infrastruktur tidak boleh hanya dimonopoli BUMN," ujar Zulkifli di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Dia turut mengkritik keras sejumlah pencapaian pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Menurutnya, ada tiga tantangan perekonomian nasional yang membutuhkan terobosan kebijakan dari Pemerintah.

Salah satunya soal angka gini ratio sebagai indikator ketimpangan ‎pendapatan yang terus menurun dari 0,41 menjadi 0,39.

"Kami mensyukuri penurunan Gini ratio yang dicapai oleh pemerintah dari sekitar 0,41 menjadi 0,39 saat ini. Ini terjadi akibat turunnya pendapatan masyarakat kelas atas ketimbang naiknya pendapatan masyarakat kelas bawah," jelas dia.

Menurut dia, jumlah masyarakat golongan miskin dan hampir miskin masih besar dan sangat rentan pada perubahan harga. Untuk itu, pemerintah perlu menjaga stabilitas harga kebutuhan rumah tangga agar daya beli tidak tergerus.

"Ini titipan emak-emak, titipan rakyat Indonesia agar harga-harga bisa terjangkau," papar dia.

Kedua, adalah masalah stabilitas dan defisit transaksi berjalan. Pemberdayaan ekonomi kecil dan mikro perlu terus dikembangkan, diantaranya melalui fasilitas kredit, fasilitas produksi dan pasar, termasuk bantuan pemasaran dan teknologi agar mereka tumbuh dan berkembang. Agen Bola Online

Selanjutnya

Ketiga, adalah masalah pengelolaan utang. Negara harus menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah krisis sejak dini. Ini menjadi penting dalam kerangka menjaga ketahanan ekonomi.

"Kita perlu melakukan pengetatan prediksi-prediksi perekonomian secara cermat, terukur, dan akuntabel, diantaranya mengenai nilai tukar rupiah dalam perekonomian global, penguatan-penguatan di sektor industri, pembatasan arus impor, serta peningkatan daya saing komoditas dan peningkatan daya ekspor kita," tutur dia.

Dia juga mengingatkn, pemerintah tidak bisa mengklaim besaran utang pemerintah sekitar  Rp 4.200 triliun masih aman. Sebab membayar cicilan utang Rp 400 triliun per tahun itu sangatlah besar dan di luar batas kewajaran.

"Rp 400 triliun di 2018 itu setara 7 kali dana desa, 6 kali anggaran kesehatan. Itu sudah di luar batas kewajaran dan batas negara untuk membayar," kata Zulkifli. Agen Judi Poker Online

0 komentar:

Posting Komentar