Jumat, 16 Desember 2016

2017 Likuiditas Makin Ketat, BJB Khawatirkan Suku Bunga Single Digit Sulit Tercapai

Agen Bandar Capsa Online - Pasca suku bunga the Fed fund rate (FFR) naik belum lama ini, potensi perekonomian global dinilai akan mengalami ketidakpastian. Hal ini dirasa akan berdampak adanya arus modal keluar atau capital outflow dari negara-negara emerging market seperti Indonesia.

Dengan begitu, kondisi tersebut akan mengancam likuiditas sektor keuangan yang semakin mengering termasuk di sektor perbankan. Pasalnya, tak menutup kemungkinan regulator moneter yakni Bank Indonesia akan kembali menaikkan suku bunganya.

Hal ini disebutkan oleh Direktur Utama PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB), Ahmad Irfan dalam acara Media Gathering di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (17/12).

“Apalagi ada kemungkinan di tahun depan The Fed akan menaikan FFR sebanyak lima kali. Dampaknya BI pasti akan ikut menaikkan suku bunga acuannya (BI 7 Day Reverse Repo Rate), sehingga pada akhirnya akan mengancam suku bunga single digit,” tandas dia.

Selama ini bank-bank umum seperti BJB ini kerap dituntut untuk bisa memberikan suku bunga satu digit, baik suku bunga simpanan maupun suku bunga pinjaman.

“Akan tetapi jika suku bunga acuan sendiri akan terkerek naik, maka cita-cita kita untuk memberikan suku bunga kredit single digit akan terganggu. Ini tentu yaang disayangkan,” tandasnya.

Pasalnya, dengan suku bunga tinggi, biaya dana atau cost of fund secara otomatis akan mahal. Ditambah lagi, dengan banyaknya dana-dana yang lari ke luar negeri, akibat kenaikan suku bunga FFR, bakal mengancam likuiditas perbankan, sehingga akan semakin mengetat.

Dengan kondisi itu, maka suku bunga simpanan seperti deposito bisa dinaikkan. Cuma masalahnya akan bersaing dalam pengumpulan dana-dana pihak ketiga (DPK) itu.

“Padahal bagi kami, likuiditas is the king. Kondisi ini (likuiditas ketat) akan terjadi hingga semester I-2017 nanti. Makanya kita siasati dengan meningkatkan CASA ratio atau memperbanyak dana-dana murah,” urai Irfan.

Sejauh ini dalam menerapkan suku bunga single digit pinjaman, BJB sudah memiliki beberapa produk untuk mendukung sektor UMKM seperti Kredit Mikro Utama (KMU) dan Kredit Cinta Rakyat (KCR).

Untuk suku bunga KMU, perseroan sudah memberikan bunga di level 8,7%. Sedang di produk KCR dengan bunga kompetitif 8,3% efektif rate atau setara 0,37% per bulan. Agen Judi Domino Online

0 komentar:

Posting Komentar