Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Hanura Sarifuddin Sudding mengatakan, hal tersebut sama sekali tidak jadi masalah.
"Saya kira sah-sah saja, setiap warga negara punya hak untuk dipilih. Katakanlah misalnya ada yang dari kader partai yang memang memiliki elektabilitas untuk tingkat keterpilihan, ya kenapa tidak?" ujar Sudding di Jakarta, Senin (14/8/2017).
Dia menegaskan, setiap partai politik pasti memiliki obsesi untuk memajukan kadernya dalam pilkada.
"Ya namanya partai politik dalam menghadapi kontestasi politik pilkada, ya mempersiapkan kader. Orang yang masuk dalam partai politik itu kan punya obsesi, punya harapan, dalam kontestasi politik, saya kira sah-sah saja ketika yang bersangkutan mencalonkan diri," ucap dia.
Sudding mengatakan, Hanura belum menentukan pilihan di Pilgub Jabar 2018. Alasannya, DPP Hanura belum mengetahui nama-nama kandidat di tingkat DPD. Selain itu, proses penyampaian visi-misi dan pemaparan program-program dari para kandidat juga belum dilaksanakan.
"Tujuannya ini kan Hanura dalam rangka agar bagaimana kepala daerah yang terplih nanti betul-betul secara sungguh-sungguh untuk membangun daerah dan demi kesejahteraan rakyat, itu aja," papar dia.
Sudding menyebut, sudah ada beberapa calon yang mulai membangun komunikasi dengannya dan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang. Selain itu, komunikasi politik juga terus dilakukan untuk menampung aspirasi kader.
"Mekanisme masih berjalan dari bawah ya. Siapa nanti yang diberikan catatan dari daerah yang akan diusung, kita belum tahu. Bahwa nanti setelah sudah ada nama-nama, baru kita akan membangun komunikasi politik di tingkat pusat, keputusan tetap di pusat," terang dia.
Sudding berharap, Hanura dalam waktu dekat sudah bisa mengumumkan siapa calon yang akan diusung dalam Pilgub Jabar 2018 mendatang. Nama calon itu, kata dia, akan diumumkan setelah tanggal 20 Agustus 2017. Agen Domino QQ Online
0 komentar:
Posting Komentar